Soppeng –Spionase news. Com Rombongan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Komisi B melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Soppeng pada Jumat malam (17/10/2025). Kunjungan bertajuk silaturahmi ini diterima langsung oleh Bupati Soppeng H. Suwardi Haseng, SE, bersama Wakil Bupati Soppeng Selle KS Dalle di Rumah Jabatan Bupati Soppeng.
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana akrab ini menjadi ajang diskusi dan reuni bagi Bupati dan Wakil Bupati Soppeng, yang sebelumnya pernah menjadi bagian dari Komisi B DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
Rombongan Komisi B, yang dipimpin oleh Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris Komisi B, hadir untuk bertukar informasi, berdiskusi, dan bertukar pikiran mengenai arah kebijakan, strategi, serta potensi sektor pertanian di Kabupaten Soppeng. Kunjungan ini juga merupakan bagian dari evaluasi anggaran tahun 2025 yang bersumber dari APBD Provinsi Sulawesi Selatan.
Bupati Soppeng H. Suwardi Haseng menyampaikan apresiasi atas kunjungan para legislator. Ia menegaskan bahwa sektor pertanian tetap menjadi penggerak utama perekonomian daerah.
“Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Soppeng mencapai 30,35%, terbesar dibanding sektor lainnya. Ini menunjukkan bahwa pertanian adalah tulang punggung ekonomi daerah,” ujar Bupati Suwardi.
Kabupaten Soppeng memiliki potensi sumber daya lahan yang besar, dengan luas lahan sawah mencapai 29.256,30 hektar (19,5%) dan lahan perkebunan atau lahan kering sebesar 41.631,77 hektar (27,75%) dari total luas wilayah. Komoditas unggulan daerah ini meliputi padi, jagung, dan kakao.
Produksi padi pada tahun 2024 tercatat mencapai 247.785 ton, jagung 182.033 ton, dan kakao 6.279 ton. Hingga Oktober 2025, luas tanam padi mencapai 39.192 hektar dengan luas panen 57.258 hektar, sedangkan luas tanam jagung mencapai 26.356 hektar dengan luas panen 42.710 hektar. Serapan hasil panen hingga Juli 2025 tercatat beras sebesar 288,8 ton dan gabah mencapai 83.934,2 ton.
Bupati Soppeng juga memaparkan program strategis untuk meningkatkan ketahanan dan swasembada pangan, seperti program “Listrik Masuk Sawah” yang bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman dan mengatasi kekeringan. Program ini diintegrasikan dengan pompanisasi, pembangunan irigasi, dan penyediaan sumber air alternatif.
Beberapa kegiatan pembangunan pertanian di tahun 2025 yang bersumber dari APBN antara lain:
- Optimasi Lahan Rawa seluas 2.574 hektar dan lahan non rawa 1.393 hektar.
- Penyediaan alat dan mesin pertanian seperti traktor dan combine harvester.
- Pengembangan kawasan budidaya jagung 1.076 hektar, padi gogo 150 hektar, padi sawah 1.456 hektar, peremajaan kakao 100 hektar, dan pengembangan pala 350 hektar.
Melalui APBD Provinsi Sulawesi Selatan, dialokasikan program Mandiri Benih Jagung seluas 250 hektar dan Mandiri Benih Padi seluas 6.440 hektar yang saat ini masih dalam proses pelaksanaan. Dari APBD Kabupaten Soppeng, fokus utama diarahkan pada pembangunan infrastruktur dan prasarana pertanian.
Kunjungan ini ditutup dengan sesi diskusi. Anggota legislatif Komisi B menyampaikan dukungan dan masukan konstruktif untuk memperkuat visi dan misi pembangunan pertanian di Kabupaten Soppeng. Mereka berkomitmen untuk mengawal program-program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Soppeng melalui alokasi anggaran di tingkat provinsi.
Bupati dan Wakil Bupati Soppeng didampingi oleh jajaran Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Kabupaten Soppeng.